Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Wonder Women Menghadapi Sidang Tesis Bersama Baby

Suasana ujian tesis hari Rabu tanggal 21 April 2021 berbeda dari biasanya. Karena  hari ini juga bertepatan dengan hari Kartini. Seorang ibu muda yang baru melahirkan mengikuti sidang ujian tesis di Pascasarjana IAIN Ponorogo. Semangat kartininya yang membuat dia rela berjuang demi pendidikan yang lebih tinggi. Sidang yang dipimpin oleh Wakil Direktur, Nur Kolis, Ph.D. ini sempat dibreak dua kali karena rasa empati terhadap tangis seorang baby yang tak kunjung berhenti di pelukan seorang ayah muda yang ibunya sedang berjuang mempertahankan hasil penelitian tesisnya. Ibu muda tersebut bernama Umi Latifah adalah mahasiswa semester akhir pada Program Magister Pascasarjana IAIN Ponorogo, Prodi Ekonomi Syariah.

Sementara itu, menurut salah seorang pimpinan Pascasarjana IAIN Ponorogo, perjuangan luar biasa yang dilakukan oleh mahasiswi angkatan 2017 asal Jambi ini penting untuk diapresiasi di tengah tantangan dan harapan ramai mahasiswa yang menikah saat kuliah. “Setiap pernikahan pasti ada konflik, jadi jangan takut jika Anda mengalami konflik di dalam pernikahan dan jangan berfikir bahwa penyebab konflik hanyalah faktor ketidaksiapan karena belum dewasa dan belum siap secara materi dan mental. Perhatikan orang tua zaman dahulu yang juga menyegerakan pernikahan, usia pernikahan mereka berlangsung sukses sampai kakek nenek hingga maut memisahkan mereka. Rezeki itu ditangan Allah. Sehingga jangan takut kalau menikah di saat kuliah dan belum punya pekerjaan tetap akan menyebabkan anda tidak menikah. Sebab Rezeki di tangan Allah bukan di tangan manusia, asalkan hamba-Nya mau berusaha maka Allah tidak akan membiarkan umat-Nya dalam kesusahan”.

“Menikah saat kuliah, wow, mungkin ada sebagian yang menganggap pilihan untuk menikah saat kuliah adalah hal ekstrem atau bahkan ada yang menganggap “orangnya lagi ngebet” kata salah seorang audient yang tidak perlu disebut namanya. “Namun menikah saat kuliah bukanlah suatu hal yang salah lho…” Bahkan pilihan untuk menikah saat masih duduk di bangku perkuliahan, bisa saja memiliki keuntungan-keuntungan yang tidak disadari dan diduga oleh kita” imbunya.

Kaprodi Ahwal Syakhsiyyah, Dr. Maulidia menuturkan antara manfaat menikah muda bagi mereka yang masih duduk di bangku perkuliahan adalah: Pertama, Terhindar dari zina mata, zina mulut, zina tangan, dan lain sebagainya. Sudah barang tentu mereka yang memilih untuk menikah saat kuliah dapat berpacaran secara halal melalui ikatan pernikahan dan tanpa harus melakukan zina. Rasulullah bersabda “Wahai para pemuda! Siapa saja di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka menikahlah, karena pernikahan itu dapat menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Siapa saja yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu perisai bagi dirinya.” (al-Bukhari).

Kedua, bercinta dengan cara yang halal. Sebagai manusia tentulah sudah kodratnya untuk saling mencintai dan dicintai. Namun, terkadang banyak pemuda pemudi yang memilih jalan yang salah untuk merealisasikan rasa cinta mereka. Sehingga naudzubillah, sering kita dengar belum tamat sekolah tiba tiba sudah menikah karena “kecelekaan yang disengaja”, belum menikah namun telah berhasil mendapatkan keturunan. Bagaimanapun, hal ini adalah hal yang paling di takutkan para orang tua ketika anak anak mereka sedang merantau untuk melanjutkan pendidikan. Sebab, jauh dari orangtua terkadang akan membuat anak lepas kendali, sehingga hal inilah yang menjadi pemicu hal yang tidak diinginkan terjadi. Sehingga, jika kamu sudah memiliki calon untuk menikah meskipun sedang berkuliah, pilihan untuk menikah muda sebenarnya bukanlah hal yang salah. Sebab setelah menikah kita akan merasakan manisnya bercinta dengan cara yang halal. Dan nilai plusnya adalah orangtua tidak akan pusing pusing memikirkan pergaulan anaknya.

Ketiga, bisa selalu bersama. Kata Dilan he he …, “Kamu jangan rindu, kau nggak akan kuat, biar aku saja.” Nah, ungkapan rindu memang sering di ungkapkan oleh pasangan muda mudi. Secara emosional, seseorang yang sedang mengalami rindu biasanya akan membuat seseorang akan lebih mudah larut dalam perasaan emosi dan tidak stabil dalam bersikap dan berfikir. Obat rindu yang paling baik adalah pernikahan, karena dengan pernikahan saban hari bisa selalu bertemu dan bersama tanpa harus mengatur jadwal untuk bertemu apalagi menahan rindu.

Keempat, lebih bahagia. Siapa yang tidak bahagia jika mereka bisa hidup bersama dengan orang yang sangat mereka cintai dalam sebuah ikatan pernikahan. Tentunya mereka yang memutuskan untuk menikah muda, bisa saja akan lebih bahagia dari mereka yang belum menikah. Mereka yang telah menikah, mereka akan memiliki sosok yang siap untuk mendukung mereka saat mereka sedang berjuang dan siap untuk menyemangati saat sedang sedih. Sehingga mereka yang telah memiliki pasangan akan mendapatkan kebahagian lebih saat kita telah hidup bersama dengan pasangan mereka. Bahkan, ketika sedang banyak tugas kuliah, sang pasangan bisa saja lho menemani kita yang sedang sibuk dengan tugas kuliah.

Berita Terkait