Kamis, 17 Juni 2021 Pascasarjana IAIN Ponorogo menggelar kegiatan focus group discussion untuk mereview Buku Panduan Penulisan Tesis. FGD dipimpin oleh Wakil Direktur, Nur Kolis, M.Ag., Ph.D., dan nara sumber Dr. Sugiyar. Dalam forum ini, ditampung setiap masukan yang diberikan oleh para reviewer terhadap naskah buku panduan penulisan Tesis tahun 2020. Hadir dalam FGD review buku panduan tesis ini seluruh pengelola Pascasarjana dan seluruh Pemangku Kebijakan IAIN Ponorogo, mulai dari Rektor dan para wakilnya, juga para dosen Pascasarjana. Para pimpinan dihadirkan untuk memberi pertimbangan strategis dan para dosen dihadirkan untuk memberikan sumbangan pemikiran sesuai pengalaman yang diperoleh di lapangan selama membimbing tesis mahasiswa. Beberapa masukan dicatat oleh notulis untuk selanjutnya dirapatkan oleh tim kecil sebelum buku panduan naik cetak dan didistribusikan kepada para mahasiswa dan dosen. Buku pedoman yang sudah direview selanjutnya akan direvisi dan digunakan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing sebagai pedoman dalam menyusun Proposal tesis dan Tesis. Buku pedoman tesis menjadi acuan tata cara penulisan, sistematika, dan format penulisan Proposal tesis dan Tesis tahun 2021.
Buku Panduan Penulisan Tesis sebagaimana buku panduan akademik lainnya bersifat dinamis, tidak statis, sehingga perlu selalu disesuaikan dengan perkembangan akademik yang terjadi. Begitu kata Direktur Pascasarjana, Dr. Miftahul Huda dalam kata sambutannya. Beliau juga menambahkan bahwa sebenarnya buku pedoman yang ada isinya sudah lengkap, meskipun tidak sedetail pedoman penulisan skripsi di S1, tetapi sebisa mungkin disesuaikan dengan pedoman yang berlaku secara umum, khususnya di lingkungan IAIN Ponorogo. Hal ini disepakati oleh Iza Hanifuddin, Ph.D., ketua pelaksana kegiatan yang diperkuat oleh Dr. Abid Rohmanu yang mengharapkan adanya buku pedoman yang diterbitkan oleh institute yang memuat gaya selingkung IAIN Ponorogo. Iza juga mengharapkan agar peserta review juga mengkritisi secara detil sampai titik dan koma dalam buku sehingga tidak ada yang salah lagi.
Beberapa catatan penting yang disampaikan oleh Dr. Sugiyar yang perlu direspon oleh peserta: Perlu disepakati bagaimana format penulisan tesis kualitatif, kuantitatif, dan library research; penulisan kutipan ikut model mendeley atau zotero; format penulisan artikel jurnal perlu dimasukkan dalam buku panduan. Yang terakhir ini penting karena belum muncul dalam buku pedoman tahun 2020. Beliau juga menambahkan perlunya dibuat ketentuan akademik tentang hak dan kewajiban penulis artikel kolaboratif hasil riset mahasiswa dan pembimbingnya dalam penelitian tesis yang dicantumkan dalam buku pedoman akademik Pascasarjana.
Tidak kalah pentingnya, usulan yang disampaikan oleh Ning Ulid, Dr. Rohmah Maulidia, Kaprodi Ahwal Syakhsiyyah bahwa perlu perlu ada ketentuan formal dalam buku pedoman terkait tugas akhir mahasiswa, yakni saat ujian tesis mahasiswa perlu menunjukkan bukti-bukti penelitian yang dilakukan baik berupa transkrip hasil wawancara, maupun rekaman (link) video observasi. Hal ini dipertegas oleh Dr. Basuki bahwa mahasiswa, ketika mendaftar ujian tesis, selain menyerahkan naskah tesis juga harus menyerahkan lampirannya yang dijilid terpisah, yaitu transkrip wawancara, bukti dokumentasi, dan kalau perlu rekaman video observasi. Hal ini belum ada pedomannya sehingga perlu dibuat untuk mengantisipasi agar penelitian tidak dilakukan asal-asalan dan fiktif belaka.
Pada forum diskusi berkembang satu wacana, ke depan mahasiswa dalam penulisan tesisnya akan didampingi oleh 2 (dua) orang pembimbing dengan tugas yang berbeda, substansi dan teknik penulisan. Tentu wacana ini menimbulkan berbagai konsekuensi baik secara akademis maupun non akademis yang perlu dilakukan kajian lebih mendalam oleh pemangku kebijakan. Antara implikasinya adalah mahasiswa tidak diwajibkan lagi meminta proof reader untuk mereview teknis penulisan tesisnya
