Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Studium Generale “Tren Pengembangan Kajian Studi Islam Level Pascasarjana di Indonesia”

Jumat, 19 Agustus 2022 Pascasarjana IAIN Ponorogo mengadakan kegiatan Studium Generale bertemakan “Tren Pengembangan Kajian Studi Islam Level Pascasarjana di Indonesia”. Kegiatan yang diadakan di Aula Pascasarjana IAIN Ponorogo ini, diikuti oleh sejumlah 140 mahasiswa. Adapun narasumber yang berkesempatan memberikan materi yaitu Prof. Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, MA, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kegiatan Stadium Generale ini dimaksudkan dalam rangka menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa dan dosen tentang Tren Pengembangan Kajian Studi Islam Level Pascasarjana di Indonesia. Lebih lanjut, peserta diharapkan dapat mengurai masalah dan tantangan pengembangan kajian studi Islam level pascasarjana di Indonesia serta mengidentifikasi isu-isu teraktual terkait perkembangan kajian studi Islam di Indonesia.

Sebagai institusi pendidikan, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo adalah satu dari sekian universitas Islam di Indonesia yang memiliki concern terhadap integrasi keilmuan sebagai proyek besar keilmuan di tingkat Perguruan Tinggi. Untuk suatu program pengembangan keilmuan, lebih-lebih jika harus melihat detail persoalan terkait paham keagamaan dan psikologi massa Islam, sudah tentu saat ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi bagian dari perguruan tinggi yang ikut andil dalam perkembangan ilmu keislaman. Namun tidak berlebihan jika proyek keilmuan itu sudah harus dilihat mengenai produk-produk keilmuannya sebagai bagian dari pembangunan tradisi akademik, sekaligus sebagai bentuk aplikasi paradigma keilmuannya dari aspek metodologis dan teknis. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini  mahasiswa dan Dosen Pascasarjana dapat lebih memahami bagaimana isu-isu dan tantangan dalam kaitannya dengan studi islam secara historis dan perkembangannya pada masa kini.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Elfi Yuliani Rochmah, M.Pdi.I. ini dapat memantik perhatian peserta untuk berdiskusi mengenai fenomena-fenomena di lapangan yang hendak diteliti sebagai bahan mengerjakan tesis. Pemateri pun memberikan memberikan kiat-kiat bagi mahasiswa dalam menyusun penelitian, diantaranya yaitu dengan menentukan ketertarikan suatu bidang tertentu, membangkitkan literasi dengan banyak membaca literatur, menyiapkan rencana research, peta konsep serta kerangka teori yang berkaitan. Penelitian itu sendiri dapat berawal dari anomali yang terjadi di masyarakat sehingga ketika diteliti kemudian dapat menjadi suatu pengetahuan baru. Selain itu, hasil penelitian seharusnya tidak hanya berhenti di perpustakaan, namun perlu disampaikan pada pemangku kepentingan. Hal tersebut, harapannya dapat terjadi scientific networking sehingga dapat menjadi solusi penyelesaian masalah di masyarakat.

Berita Terkait