Hari ini, Kamis, 29 April 2021 Pascasarjana IAIN Ponorogo melaksanakan test wawancara. Tes wawancara dilaksanakan sesudah para calon mahasiswa mengikuti test tertulis. Tes wawancara dilaksanakan secara individual oleh masing-masing Ketua Program Studi dengan durasi waktu sekitar 10 menit per mahasiswa. Test wawancara dilakukan untuk mengukur pemahaman calon mahasiswa tentang Pascasarjana IAIN Ponorogo dan Prodi yang dipilih, Prodi Ekonomi Syariah, Manajemen Pendidikan Islam, Ahwal Syakhsiyyah, dan Pendidikan Bahasa Arab. Informasi pemahaman calon mahasiswa tentang Pascasarjana IAIN Ponorogo penting bagi isntitusi sebagai bahan evaluasi diri masing-masing prodi untuk membangun immage lembaga di mata masyarakat pengguna.
Tes wawancara juga menyasar potensi dan motivasi calon mahasiswa. Untuk mendapatkan informasi bagaimana potensi dan motivasi calon mahasiswa pewawancara menanyakan beberapa hal yang terkait, seperti pekerjaan, dukungan keluarga dan institusi tempat kerja, motivasi, dan
kesiapan calon mahasiswa mengikuti perkuliahan program magister selama 4 semester. Selain itu, pewawancara juga menggali kemampuan akademik calon mahasiswa dan relevansinya dengan Program Studi yang dipilih, meliputi kemampuan bidang keilmuan, karya ilmiah, prestasi ilmiah, asal Perguruan Tinggi, IP komulatif, dan yang sangat penting adalah bagaimana kesiapan calon mahasiswa atas rencana penelitian tesisnya.
Tes wawancara diikuti oleh sebanyak 46 (empat puluh enam)
peserta yang berasal dari alamat dan latar pendidikan yang berbeda-beda. Antara mereka terdapat 11 orang hakim pengadilan agama dan panitera dari Kota Trenggalek. Ujian lisan untuk para calon mahasiswa Ahwal Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) ini dilaksanakan secara khusus karena menyesuaikan dengan waktu dan kesibukan mereka. Bertindak sebagai pewawancara adalah Dr. Miftahul Huda, M.Ag., Direktur Pascasrjana IAIN Ponorogo. Direktur berpesan kepada para calon mahasiswa dari Pengadilan Agama ini agar tetap bersemangat dalam upaya mereka menambah pengetahuan, kuliah di Pascasarjana IAIN Ponorogo, karena semakin hari permasalahan hukum semakin berkembang sesuai perkembangan jaman dan teknologi.
